Bertanya Keberhasilan Ahok yang ketiga

Posting Komentar
dalam tulisan ini kita coba melihat keberhasilan ahok. ini terkait video kampanye dilakukan tim ahok untuk meraih dukungan KTP untuk pencalonannya yang kedua kali. Tulisan ini sifatnya bertanya saja dulu. 

sebelumunya disampaikan bahwa video keberhasilan ahok selama mimpin Jakarta. Video ini diambil dari video yang dirilis tim ahok. dan saya saya mengambil keberhasilan yang ketiga, dari 5 keberhasilan ahok di DKI jakarta. Karena keberhasilan ada 5, saya ambil yang tengah dulu yaitu yang nomor 3 yaitu :

berantem, ribut dan bicara kasar

Ini isi Kampanye Ahok

“melawan koruptor yng sudah menggerogoti Jakarta tidak bisa hanya dengan diam dan santun lagi, karena koruptor pasti melakukan perlawanan. Ahok pun berani memecat bawahannya yang terbukti tidak cakap, atau melakukan korupsi bahkan ahok tidak segan melaporkan bawahannya kepenegak hukum. Bayangkan jika ahok tidak berkoar dan menjadi kontroversi mungkin para koruptor itu akan semakin merajalela.”


aye ajukan 4 pertanyaan aja  :
  1. Apakah ahok yang biasa berantem, ribut dan bicara kasar termasuk keberhasilan ?
  2. Apakah berani memecat bawahan ukuran keberhasilan ?
  3. Apakah berani melaporkan bawahan kepenegak hukum ukuran keberhasilan ?
  4. Apakah dengan berantem, ribut dan bicara kasar lalu ahok kita sebut bersih ?
Bagi saya aneh jika berantem, ribut dan bicara kasar termasuk keberhasilan. Berantem, ribut dan bicara kasar adalah jalan pilihan terakhir bagi orang untuk menutupi kelemahannya. Orang yang tidak bisa berdikusi lagi, tidak bisa berargumen lagi, tidak solusi lagi sehingga berantem, ribut dan bicara kasar jadi pilihan utamanya.

Hubungan Gubernur/ Bupati / Walikota sebagai Kepala daerah dengan Birokrasi (PNS) itu seperti hubungan antara Bapak dengan Anak. Tentang hubungan ini pernah saya tulis  Cinta Kepala Daerah dan PNS seperti Cinta Ayah ke Anaknya

Coba anda bayangkan :
  1. Jika sebagai orangtua, apakah pantas anda mengajak anak anda sendiri untuk berantem, karena anda menganggap anak anda tidak patuh, tidak becus kerja atau mencuri uang anda. Lalu bayangkan juga jika anda juga tega memecat anak kandung anda sendiri dan mengangkat anak lain di keluarga anda. Apakah pantas anda melaporkan anak anda sendiri kepolisi? apakah pantas perlakuan kita terhadap anak ini disebut keberhasilan ? Itulah yang dilakukan ahok di DKI
  2. Jika anda dengan posisi sebagai anak, apakah anda mau diajak berantem, ribut dan dimaki-maki bapak sendiri karena anda dituduh tidak patuh, tidak becus kerja dan mencuri uangnya. Apakah anda ikhlas dipecat sebagai anak kandung lalu digantikan dengan anak lain karena alasan yang sama? Apakah anda mau dilaporkan ke polisi sama Bapak sendiri Pantaskah ini disebut keberhasilan oleh ahok?

Jika kita sebagai orang tua, kita tentunya bertanya. Apakah kita sudah bersih? Apakah kita sudah memberi contoh yang baik untuk anak-anak kita? Apakah wajar jika kita mempunyai jiwa pembangkang, lalu kita menuntut anak kita untuk tidak membangkang?
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar