Kepemimpinan Ahok di DKI mirip anak SD

Posting Komentar
Mungkin sahabat netz sudah pada lihat berita ahok marah, pecat memecat pejabatnya atau videonya juga boleh. tidak jarang yang dipecat tidak pecat plus opini pejabat yang dimaksud tidak bisa kerja, korupsi dan lains sebagainya.

Dalam pengumpulan dukungan KTP, Ahok dikenalkan dengan fokus tagline membersihkan dan merapikan birokrasi. Namun hal ini say nilai sebatas lipservis saja dan hanya untuk kepentingan pribadinya sendiri. berbahaya jika diteruskan dapat memunculkan budaya otoriter dan prilaku zalim.

Lelang jabatan yang dulu kita pertanyakan, gak jelas ujungnya. DKI dimasa Ahok lebih pada suka-sukanya memimpin. gak suka pecat, cukup sebut aja orang tersebut, gak beres. selesai. tidak heran jika dalam beberap bulan memimpin sudah beberapa kali pecat memcat dan bongkar pasang tanpa jelas ukurannya.

Bila kita perhatikan model kepemimpinan seperti ahok ini, tak ubah seperti prilaku anak SD .

Kepemimpinan Ahok di DKI mirip anak SD
Ilustrasi Pecat memecat. foto: Harianindo.com


Anda tentu pernah duduk di bangku SD khan.. 

tentu tidak asing dengan pensil dengan ujung satunya stip/penghapus.

Jika ada yang salah tulis, pensil tinggal diputar untuk menghapus yang salah.

timpa dengan tulisan baru, ech ternyata masih salah. celakanya penghapusnya habis, terpaksa dech cari karet gelang ganti penghapus.. ech gak nemu .ujung jempol atau telunjuk berubah jadi penghapus alias stip.

ganti dengan tulisan baru, ech ternyata salah lagi. karena ketebalan tulisannya gak bisa lagi dihapus pake jari tangan. terpaksa tambah sedikit ludah.. hehe.. aha berhasil..

ech.. rupanya kertas bolong... terakhir bukunya dikoyak. Selesai dech

itulah gambaran pola kepemimpinan Ahok di DKI, kalau cuma pecat memecat saja, gak perlu seorang ahok di DKI, cukup anak SD saja untuk mimpin Jakarta. 

gak percaya coba tanya, apa revolusi dalam birokrasi cuma sekedar ancam mengancam, pecat memecat dan mengajak berantam bawahan. coba tanya Pak Menpan yuddy Chrisnandi, apakah itu yang dimaksud dengan pembinaan pegawai. Wajar saja realiasi penyerapan anggarannya rendah.

#SaveBirokrasiDKIdariKezaliman #JakartePunyeAye jadikan Birokrasi sebagai sahabat dalam mewujudkan Jakarta bangkit menuju perubahan yang lebih baik.

Baca yang lain :


Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar