Anda yang mempelajari ilmu pemerintahan tentunya tidak asing dengan buku Mewirausahakan birokrasi dari David Osborne - Ted Gaebler. Buku yang laris dan menjadi rujukan dalam penyelenggaraan pemerintahan pada era reformasi. Dari judul asli reinventing Government diterjemaahkan menjadi mewirausahakan birokrasi. dan ternyata penterjemaahan dalam aplikasinya dalam pemerintahan lebih dahsyat lagi.
Birokrasi menjadi ladang wirausaha alias bisnis yang menggiurkan bagi kepala daerah. bersembunyi dibalik rotasi pegawai, penyegaran pejabat, hingga ingin mendapatkan pegawai yang memang tipikal pekerja, bisnis menggiurkan ini tidak bisa dianggap sebelah mata.
Bisa ngitung jumlah pejabat di pemerintah daerah. ratusan bahkan hingga ribuan, apalagi daerahnya yang besar.
Tahukah Anda bahwa ada nilai yang dibayarkan oleh pejabat yang diangkat?
kalau kita buat kasarnya aja, untuk lurah dan setarafnya mungkin berkisar puluhan Juta, kalau untuk camat setaraf bisa berkisar puluhan hingga ratusan juta tergantung besar kecilnya wilayah, kalau untuk kepala dinas setaraf bisa berkisar ratusan juta untuk level kabupaten/kota. Beda dengan level provinsi, angka ini bisa naik menjadi milyaran.
bisa anda bayangkan penghasilan dari bisnis menggiurkan pecat memecat pejabat. apalagi bolak balik pergantian. Jika tahun dibawah 2010an, rotasi setahun sekali bagi seorang pejabat mungkin terlalu cepat. Namun kalau sekarang ini rotasi seorang pejabat setahun sekali mungkin sudah terlalu lama.
Bagaimana tidak, umur seorang pejabat dalam memegang jabatan bisa cuma hitungan bulan, ada yang hitungan minggu, ada yang hitungan hari. Dan luar biasa jika ada pejabat yang umur jabatan cuma hitungan Jam. Cepat-cepat boleh cepat, namun apa yang bisa dikerjakan orang jika dalam sekian waktu sudah diganti lagi, ibarat kata tempat ruang kerjanya saja belum sempat dilihatnya.
Malah ada beberapa joke terkait bisnis seperti ini
- kita memiliki kartu HP pada waktu awal dulu. ketika pertama mau jadi pejabat, beli kartu perdana. so wajar agak mahal. lalu setiap sekian waktu bisa triwulan, semester atau tahunan tentu harus ada pulsa, gak mungkin dong nomor anda bisa aktif tanpa anda bayar pulsa. Bayar jabatan diawal ya lumayan, selanjutnya tinggal bayar setorannya. Bisa pertahun , persemester atau pertriwulan. Kalau mau lihat pergerakan ini, lihat saja mobilatas kepala daerahnya dalam pecat memecat pejabatnya. Makanya bagi yang gak mau atau gak sanggup bayar pulsa sama saja minta dipecat dengan alasan bisa beragam mulai yang malas, gak bisa kerja dan lain sebagainya..
- Ada yang menganalogikan seperti membeli rumah, beli pertama, ya lumayanlah, Bayar bayar kepemilik, bayar ke brokernya alias calonya, bayar biaya notaris, bayar bayar pajaknya.. cukup aneh memang.. tapi itulah yang terjadi.
Apa gak ada yang protes.. namanya bawahan ya.. gak mungkin melawan. Udah bosen jadi pegawai.. ya..
inilah gambaran sedikit tentang bisnis menggiurkan dibalik pecat memecat pejabat. Sesungguhnya Hal ini sudah menjadi rahasia umum, namun sulit dibuktikan. Karena siapa yang mau ngaku, yang beri tentu gak mau ngaku kalau beli jabatan, apalagi yang nerima.. ya biasalah sama-sama pengen nama bersih. Insya Allah kedepan bisa posting yang motif yang lebih dahsyat dari sekedar motif bisnis dibalik pecat memecat pejabat.
Berita terkait :
Posting Komentar
Posting Komentar