Kebenaran berita tidak ditentukan oleh medianya

Posting Komentar
Masih dalam edisi kebenaran berita atau postingan. jika sebelumnya anda mungkin sudah membaca tulisan Kebenaran bukan ditentukan jlh like komentar dan share. maka dalam kesempatan ini saya coba melihat dari sudut berita media yaitu dengan judul Kebenaran berita tidak ditentukan oleh medianya. 
Sahabat Indonesia Berubah Kebenaran berita tidak ditentukan oleh medianya  foto : bnp.org.uk

Seringkali kita terjebak, kalau koran atau berita online kelas nasional lebih baik dari kelas lokal. jawaban saya, belum tentu. tidak jarang juga media kelas nasional menjadi media penyampai berita titipan alias pesanan. Tidak sedikit juga juga para tokoh nasional menilai bahwa pers sudah kehilangan identitas dirinya sebagai pejaga demokrasi ke-empat. posisinya bahkan dinilai tidak lebih dari prostitusi dalam berita. 

ada banyak faktor yang menyebabkan media berubah tidak lagi sepenuhnya menjadi alat pencerdas kehidupana bangsa. diantaranya adalah pertimbangan ekonomi, pertimbangan politik, pertimbangan ideologi, keamananan dan lain sebagainya. dikesempatan ini saya coba ambil yang ringan saja dulu, yakni pertimbangan ekonomi. Bisa jadi berkaitan dengan kelangssungan hidup media berita tersebut. Pak Prijanto, mantan gubenrur DKI Jakarta dalam sebuah wawancara pernah mengatakan bahwa saat ia berdialog dengan wartawan. Ia mempertanyaakan kenapa para media tifdak berani kritis terhadap pemerintahan. teman wartawan tersebut mengatakan bahwa ketika mereka mengkritik pemerintahan maka omset iklan menurun. Hal ini berarti ada hubungan pemerintah dengan para pengiklan. karena ketika pemerintah dikritik, maka para pengiklan juga terusik kepentingannya. 

Dan tidak jarang juga kadang media berita menjual diri kepada pemerintah, untuk dapat melangsungkan kehidupannya. dan bahkan ada juga pemerintah yang memang menciptakan media untuk membela atau mengawal kebijakannya.Jika hal ini yang trjadi jangan harapkan akan muncul opini yang berbeda kepada pemrintah dan pencerdasan kepada masyarakat. Media berita seperti ini tidak lain hanya untuk melayani kepentingan pemerintah yang berkuasa. 

Jika memang demikian, kita yang harus para pembaca yang harus mammpu jernih untuk melihatnya. Tidak langsung secara mentah-mentah menerima berita yang disampaikan. kita bisa melihat kesimbangan berita. tidak berisfat tendensius. Jika dia tentdensius itu bukan berita tapi opini. sama seperti yang saya kerjakan saat ini yangs sedangkan memeperjuang opini kebenaran melalui Jihad perangi Ahok. 

Disamping itu anda bisa cross chek dengan media lain, bagaimana pemberitaan melalui media lain. crosschek terhadap media lain ini , kita juga harus bijak, karena ada media berita yang sejenis, satu kelas sehingga pemberitaan relatif sama. sama tendensiusnya, sama pola pola namun beda sudut pandang saja. ibarat lampu merah, lihat berita dikelas merah, lihat juga berita di kelas hijau dan kuning. dengan membandingkan ketiga, sikap kita akan terlindungi dari penyesatan berita oleh media.

Berita terkait :





  1. Ketika Kebenaran Tidak Berani Disuarakan 
  2. Kebenaran berita tidak ditentukan oleh medianya  
  3. Postingan sebagai Ladang Pahala dan Dosa yang terus mengalir 
  4. Kebenaran tidak ditentukan jlh like komentar dan share 
  5. Islamophobia dari dalam dan dari luar umat  
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar